PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA BARAT


joiseyshowaa/Flickr

Khalifah Abu Bakar mempersiapkan dakwah untuk menyebarkan agama islam di wilayah Asia Barat, sungguhpun kondisi Jazirah Arab sebagai pusat pemerintahan Islam (pusat gerakan dakwah) tepatnya di Madinah dalam kkeadaan masih kacau antara lain akibat dari pengakuan Nabi Palsu di kalangan Umat Islam dan Perang Riddah ( Melawan Kemudharatan).

Proses dakwah Islam atau penyebaran Islam di Asia Barat lebih menggunakan pendekatan politik, sehingga Khalifah Abu Bakar yang sekaligus berperan sebagai da’I melakukan dakwah dengan cara ekspansi yakni melakukan perluasan wilayah kekuasaan sekaligus perluasan dakwah dengan sasaran di Asia Barat. Dalam proses dakwah dengan menggunakan pendekatan ekspansi (futuhat), pemerintahan Abu Bakar berhasil menaklukan daerah-daerah di Kawasan Asia Barat seperti Syiria, Persia, Afrika Utara, Mesir dan Bizantium.

Ada beberapa factor yang memungkinkan perluasan wilayah di Asia Barat yaitu:

  1. Semangat keagamaan umat Islam pada masa itu, seperti Khalid bin Walid berdakwah karena mengharapkan pahala, Syi’ar Islam dan Islam dapat bertahan serta berkembang di muka bumi.
  2. Perasaan bangga sebagai bangsa Arab terhadap cita-cita nasional sebagai factor daya Tarik terhadap kemampuan untuk memperoleh harta rampasan di dalam peperangan dan untuk merubah kondisi georgafis yang tandus dan kemiskinan menjadi kaya raya seperti di Persia, Syiria dan Mesir.
  3. Penaklukan para penguasa untuk menganut Islam dengan pendekatan politik dan kekuasaan peperangan Qadariyah di Palestina dan sebelah selatan Syiria di mana tentara Persia di bawah pimpinan  raja Rustam dikalahkan total, sehingga banyak orang-orang Kristen dari suku-suku badui yang mendiami kedua belah sisi sunga Eufrat dating menghadap pimpinan pasukan Islam dan mereka mengikrarkan masuk Islam.
  4. Toleransi umat Islam terhadap pemeluk agama lain di mana Islam disebarluaskan dengan cara-cara yang lemah lembut (persuasive) walaupun terkadang tindakan kekerasan (koersif) juga tidak dapt dihindari, tetapi Islam menempatkan kebersamaan hak sesame manusia dengan sikap toleran.


A.       PROSES ISLAMISASI

Proses islamisasi kawasan Asia Barat dimulai sejak abad ke-7. Proses ini terdiri dari tiga fase Khalifah (kahalifahurrasidyn), Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Berangkat dari ketiga fase ini islam dikenal sampai saat ini.
Negara-negara yang termasuk wilayah Asia Barat adalah Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Afganistan, Oman, Qatar, Aden, Irak, Iran, Yordania, Uni emirat arab, Bahrain, Libanon, Israel, semua Negara tersebut beragam Islam kecuali (Israel, Libanon Dan. Kekuasaan Asia Barat adalah merupakan bagian integral dari kekuasaan Turki Usmani sebelum datang bangsa Eropa, yaitu Inggris dan Prancis. Sebenarnya system perekonomian Asia Barat sangatlah beragam seperti kulit, sutra,  sulaman buat perak dan emas, padi-padian, kapas, buah-buahan, zaitun, dan yang paling mendominasi adalah minyak bumi. Proses Islamisasi kawasan Asia Barat untuk masa modern sebenarnya dilakukan oleh Muhammad Ibn Su’ud yang terikat dengan gerakan Wahabinya. Berkat jasanya kawasan Asia Barat dapat diintegrasikan padahal pada awalnya secara politik wilayah ini tercerai berai, merupakan wilayah pinggiran (terpencil) dalam posisinya sebagai poeradaban kuno, masyarakat penggembala, sebagai negeri perkemahan dan oasis (kabilah-kabilah).
Mazhab yang dianut kebanyakan mazhab hambali, namun secara otoritatif dinyatakan bahwa tidak berkeberatan terhadap aliran dan mazhab Sunni selama cocok dengan keadaan dan atas perintah raja yang otoritas. Dan selain itu juga ada mazhab syi’ah. Mengapa dikatakan Muhammad Ibn Su’udlah yang menyatukan jazirah arab, karena Arab Saudi tidak pernah dijajah oleh Inggris dan Prancis, walaupun pada akhirnya secara de facto sudah dalam bayang-bayang bangsa barat.

B.       KHULAFAUR RASYIDDIN

1.         Abu Bakar Ash Sidiq (632-634 M)

Dalam pemerintahan Abu Bakar hanya dua tahun lamanya itu Islam sangat diperkuat kedudukannya. Pertama-tama Abu Bakar berusaha untuk mengumpulkan semua wahyu Tuhan, yang selama nabi Muhammad SAW hidup hanya berupa hafalan dan tulisan ayat-ayat yang lepas saja dan tersebar letaknya.
Usaha pengumpulan ini ditugaskan kepada Zaid bin Tsabit. Dalam pemerintahan Abu Bakar ada beberapa yang dikerjakan antara lain:
a.    Riddat atau menaklukan orang yang murtad.
b.    Pemberantasan nabi-nabi palsu.
c.    Perluasan daerah sampai ke Mesopotamia dan Persia.

2.         Umar Bin Khattab (634-644 M)

Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru di dalam kedudukan agama Islam. Tindakan-tindakan Umar antara lain :
a.  Mengadakan tarikh atau tahun Islam. Agama Islam tadinya belum mempunyai atau tahun sendiri. Maka tindakan Umar sangtlah bermafaat bagi umatnya.
b.   Perlusan daerah. Usaha Umar memperluas daerahnya antara lain : Siria, Palestina, Armenia, Daerah Laut Kaspia, Mesir dan sebagian besar pantai Utara Afrika.

3.    Utsman Bin Affan (644-656 M)

Ustman terpilih oleh dewan khalifah karena ia adalah salah seorang dari orang-orang pertama masuk Islam. Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan Ustman adalah:
a. Membukukan Al-Qur’an. Dalam membukukan Al-Qur’an ini Zaid bin Tsabit yang memegang peranan penting.
b.   Perluasan daerah. Dari Persia ke utara dan ke Timur sampai ke batas India dan dari Mesir ke Barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar Laut Tengah.
c.    Mesir memberontak terhadap khalifah Ustman karena tidak puas terhadap pemerintahannya.

4.    Ali Bin Abi Thalib (656-661 M)

Ali di angkat sebagai khalifah karena terbunuhnya Ustman. Pada pemerintahan Ali ibu kota di pindah ke Kufa. Pada khalifah Ali banyak mendapatkan perlawanan dari antara lain dari Aisyah dan perlawanan dari kaum Umayyah. Sewaktu Ali mendengar bahwa Muawiyyah akan berontak ia segera membawa laskarnya ke Syria. Pada tahun 657 M terjadilah pertempuran di Siffin selama tujuh hari. Adapun akibat dari perang tersebut adalah :
a.    Ada dua khalifah yaitu khalifah Ali bin Abithalib dan khalifah Muawiyyah.
b.    Timbul golongan Kharijiyah.
c.    Ali terbunuh dalam peperangan.

C.       DINASTI UMAYYAH DAN DINASTI ABASIYYAH

1.    Pemerintahan Bani Umayyah (661-750 M)

Dengan meninggalnya Ali maka dapat dikatakan kekuasaan berada dalam tangan Muawiyyah sepenuhnya, dan mulailah pemerintahan Umayyah. Pemerintahan Muawiyyah berjalan lancar, memang Muawiyyah terkenal sebagai orang yang sungguh-sungguh cakap memerintah dari keadaan yang kacau terbentuklah masyarakat Islam yang teratur, tentram. Ia dapat menanam disiplin yang keras. Pemerintahan Umayyah berlangsung sampai tahun 750 M. Di dalam masa ini timbullah kebudayaan Islam yang sebenarnya. Para khalifah beserta pegawai dan keluarganya tetap terdiri atas orang-orang Arab. Bahasa tetap bahasa Arab, tetapi kebudayaannya tidak lagi kebudayaan Arab.
Sejak perluasan daerah di luar jazirah Arab maka orang-orang berkenalan dengan berbagai macam kebudayaan yang jauh lebih tinggi dari pada kebudayaannya, diantaranya ada kebudayaan yang telah lebih tua (di Syria, Mesopotamia, Persia, Mesir ).
Dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan ini Islam bersikap sangat lapang, sehingga dapat menerima sebanyak-banyaknya. Dengan demikian maka timbullah kebudayaan Islam yang tinggi sekali tingkatnya dan kemudian berkembang menjadi kebudayaan dunia.
Dalam pemerintahan Umayyah terdapat peristiwa-peristiwa penting antara lain:
a.         Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.
b.         Perluasan daerah kekuasaan. Daerah Islam di perluas, di timur sampai ke Afghanistan dan Punjab, di utara sampai ke Turkestan dan Asia Kecil, di barat sampai ke Spanyol.
c.         Terkumpulnya kitab-kitab Hadits.

2.    Pemerintahan Bani Abbasiyyah (750-1258 M)

Pemerintahan Abbasiyyah berpusat di Baghdad dan pada pemerintahan ini merupakan zaman emas di dalam sejarah Islam, Islam berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni, ilmu dan filsafat dari Iran, India dan Yunani di selidiki dan diterjemahkan dan diolah untuk kemudian di kembangkan sebagai hasil peradaban Islam. Di dalam lapangan agama telah masuk ajaran atau sitem fisafat dan tasawwuf, sehingga cara-cara untuk meluaskan ajaran agama telah brtambah luas juga. Waktu kekuasaan Abasiyyah terbagi menjadi 4 masa, yaitu :
a.         750-861 M
Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan cakap. Diantaranya yang sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang dihubungkan dengan cerita Alflaila wa laila (1001 malam),dan anaknya Khalifah Al-Ma’mun.
b.         861-945 M
Khalifah-khlifah lemah dan kurang cakap. Mereka tenggelam di dalam kemewahan. Mereka memerlukan tangan besi yaitu dari orang-orang Turki. Khalifah ini tidak berbuat apa-apa, maka dalam prakteknya kekuasaan sepenuhnya jatuh pada tangan kepala-kepala barisan pengwal itu, yang kemudian menamakan diri Amir Al- Umara atau amir dari para amir.
c.         945-1055 M
Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia, menjadi kepala pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.
d.         1055-1258 M
Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan Mongol sebagai pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan mereka mengepalai pemerintahan. Masa menghadapi keruntuhan ini mengalami segi kejayaan terutama dalam ilmu dan tasawwuf. Seorang wasir, Nizam al-Mulk mendirikan perguruan tinggi di Baghdad yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Salah satu guru besarnya ialah Imam al Ghazali, salah seorang penegak tasawwuf dalam Islam yang mashur di timur dan di barat sampai sekarang.

D.       KAWASAN ASIA BARAT

1.         Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi diproklamasikan secara resmi oleh Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Sa’ud pada tahun 1932. Kerajaan ini meliputi 80% wilayah Jazirah Arab yang terdiri dari empat wilayah geografis dan budaya.Empat wilayah tersebut disatukan melalui penaklukan Abdul Aziz pada seperempat pertama abad ke020.wilayah timur adalah al-Hasa. Sedangkan Asir merupakan wilayah Hijaz di penting bersejarah umat Islam.Mekah dan Madinah, terletak diwilayah Hijaz di tepi Laut Merah.Wilayah keempat adalah Najd yang terletak di Arabia Tengah.Wilayah ini merupakan kampung halaman penguasa as-Sa’ud dan pusat gerakan Wahabiyah.
Sebagai tempat lahirnya agama Islam, Arab Saudi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Islam, yaitu :
a.    sebagai tempat lahirnya Islam, khususnya Mekah dan Madinah;
b.    sebagai pusat ilmu pemngetahuan Islam sejak zaman klasik samapi zaman modern;
c.  sebagai tempat lahirnya konstitusi Negara Islam yang dikenal dengan Misaq Madinah (Piagam Madinah) di Madinah;
d. sebagai tempat lahirnya seorang tokoh pembaru yang sangat berjasa terhadap umat Islam di seluruh dunia, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab;
e.     banyak membantu dunia Islam dalam bidang perekonomian.

Arab Saudi mempunyai sumbangan yang penting dalam bidang pendidikan.Pada periode wal Islam, Kota Mekah dan madinah merupakan pusat ilmu agama Islam. Umat Islam dari seluruh dunia mempelajari agama Islam di kota ini. Lebih dari itu, Arab saudi memiliki peranan penting dalam menyulut kebangkitan negara-negara muslim yang terjajah untuk melepskan diri dari penjajahan, termasuk Indonesia. Dewasa ini, Arab saudi telah berdiri beberapa universitas yang besar, yaitu Universitas King Sa’ud di Riyadh, Universitas Perminyakan dan Mineral di Zahran yang merupakan perguruan tinggi perminyakan paling modern dan lengkap di seluruh dunia, Universitas King Abdul Aziz di Jedah, Universitas Ummul-Qura di Mekah dan universitas Madinah di Madinah.
Penduduk Arab Saudi kesemuanya muslim. Berdasarkan data pada tahun 2001 jumlah penduduk Arab Saudi adalah 21.500.000 jiwa.Kaum minoritas Syiah menghuni wilayah al-Hasa yang merupakan pusat isdustri minyak.Kaum Sunni menghuni Mekah dan Madinah di wilayah Hijaz. Mereka mencapai 70% dari jumlah penduduk kota pelabuhan Jedah.

2.         Irak

Irak ditaklukkan oleh tentara Arab Islam pada tahun 633-637 dengan membawa bahasa Arab dan ajaran Islam. Penyebaran agama islam dipusatkan di kota kembar Basrah Kufah yang dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khottab. Khlaifah Umar bin Khattab mengirim Abu Musa al-Asy’ari ke Basrah dan Abdullah bin mas’ud ke Kufah. Ulama-ulama dari Madinah juga berdatangan ke kota ini.
Pada masa bani Abbasiyah, pusat pemerintahan Islam berada di Bagdad, yaitu sejak tahun 750-1258.Kota ini dibangun oleh Abu Ja’far al-Mansur.Kerajaan bani Abbasiyah berakhir setelah Bagdad dihancurkan Hulagu Khan.Pada tahun 1258.pada tahun 1401, Irak dikuasai Timur Lenk. Pada tahun 1508, Irak dikuasai oleh Kerajaan Safawi Persia di bawah pimpinan Isma’il Safawi dan pada tahun 1683 dikuasai oleh Kerajaan Turki Usmani.
Pada perang Dunia I, Inggris merebut Irak dari Kerajaan Turki Usmani.Pada tahun 1920, Liga bangsa-Bangsa memberi mandat kepada Inggris atas Irak dan pada tahun 1921 Inggris membantu para pemimpin Irak untuk membentuk pemerintahan.
Pada tahun 1958, kelompok militer mengambil alih kekuasaan dan menyatakan Irak sebagai negara Republik. Sejak 1979, Saddam Husain, seorang pimpinan Partai Ba’at menjadi presiden Irak. Dalam perkembangan selanjtunya, Saddam Hussein membawa Irak terlibat dalam tiga perang besar.  Tiga perang tersebut adalah melawan Iran pada tahun 1980-1990 karena masalah perbatasan, melawan Tentara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat pada tahun 1992, karena invasinya ke Kuwait.Perang yang terakhir adalah melawan Amerika Serikat dan Iggris yang terjadi pada tahun 2003 yang lalu.Perang ini terjadi karena kepemilikan enjata pemusnah masal Irak dan mengakhiri kepemimpinan Saddam Hussein.

3.         Iran

Sejarah Iran dimulai pada tahun 637, pada waktu invasi Arab menggantikan agama Zoroaster dengan Islam.Meskipun memeluk Islam, bangsa Iran tetap mempraktikkan tradisi mereka.Selama seribu tahun, Iran menjadi wilayah kekhalifahan. Selama itu pula, Iran memberikan andil yang luar biasa pada perkembangan sastra, seni, arsitektur,filsafat, matematika, astronomi, kedokteran, dan ilmu-ilmu Islam lainnya.
Pada awal abda ke-16, iran dikuasai Kerajaan Safawi yang menganut Syiah. Dinasti Zand berkuasa dalam kurun waktu 30 tahun setelah itu.Dinasti Qajar menguasai Iran pada akhir abad ke-19.setelah itu Dinasti Pahlevi berkuasa mulai tahun 1925-1979. revolusi Iran pada tahun 1979 meruntuhkan Dinasti Pahlevi dan Iran memasuki era modern dengan bentuk negara republik.
Setelah revolusi Iran berubah dari sistem kerajaan menjadi sistem republik Islam. Sistem republik Islam iran berlandaskan konsep wilayah al-faqih, yaitu kekuasaan tertinggi di tangan ulama yang mampu memimpin sertta disetujui mayoritas umat. Pemegang kekuasaan ini disebut wali faqih atau rahbar.Wali faqih yang pertama adalah Ayatullah Khoeini.Untuk jajaran eksekutif, kekuasaan tertinggi dipegang oleh residen yang dipilih langsung oleh rakyat.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, Iran melahirkan banyak tokoh besar. Tokoh-tokoh itu adalah al-Biruni, Umar Khayyam, Abu Bakar al-Juwaini, Ibnu Sina, Gazali, Bukhari, Muslim dan Abu Hanifah.
Jumlah penduduk Iran pada tahun 2001 adalah 64.650.00 jiwa.Dari jumlah itu 95% adalah penganut Syiah.Sisanya menganut Sunni dan agama minoritas lainya.

4.         India

Sebelum meraih kemerdekaanya dari Inggris pada tahun 1947, wilayah India meliputi wilayah-wilayah yang kita kenal sebagai Pakistan, India, dan bangladesh saat ini. Masuknya Islam ke India terjadi dalam tiga gelombang yang terpisah.Orang Arab masuk pada abad ke-8, orang Turki pada awal abad ke-12, dan orang Afgan pada abad ke-16.

5.         Pakistan

Sejarah negara Pakistan dimulai pada 14 Agustus 1947.hal ini terjadi karena adanya pemisahan dengan India. Keunikan Pakistan dibandingkan negara-negara muslim lainnya adalah dalam hal hubungannya dengan Islam. Pakistan satu-satunya negara muslim yang didirikan atas nama Islam. Munculnya negara Pakistan berawal dari gerakan Aligarh yang dipimpin Sayyid Khan untuk memperjuangkan identitas politik yang terpisah bagi kaum muslim di India. Pada tahun 1960, berdiri Liga Muslim se-India. Melaui organisasi ini, Muhammad Labal pada tahun 1930, mencetuskan ide berdirinya negara muslim yang tersendiri. Pada tahun 1940, rapat tahunan Liga Muslim se-India memutuskan vbahwa tujuan perjuangan mereka adalah terbentuknya negara tersendiri bagi umat Islam.Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1947, Inggris menyerahkan kekuasaan kepada Dewan Konstitusi Pakistan.
Budaya keilmuwan di Pakistan telah melahirkan sejumlah ilmuwan muslim berkaliber internasional. Beberapa ilmuwan tersebut adalah Muhammad Iqbal, Abu A’la al–Maududi, Dr. Abdus Salam (pemenang nobel fisika tahun1979), dan Fazlurrahamn (guru besar agama Islam universitas Chicago Amerika Serikat).
Berdasarkan data pada tahun 2001, jumlah penduduk Pakistan adalah 141.450.000 jiwa.Mayoritas, atau sekita 97% dari jumlah tersebut beragama Silam. Minoritas nonmuslim adalah kristen, Hindu, dan Parsi. Di antara penduduk yang beraga Islam, 10 – 15 % penganut Syiah. Bangsa Pakistan terdiri lima kelompok etnis utama, yaitu Pinjabi, Sindhi, Pathan, Baluch, dan Muhajir.


DAFTAR PUSTAKA

1.       Abdul Syukur, M.Ag. 2010. Sejarah Dakwah Di Dunia Islam. Bandar Lampung: Fakultas Dakwah & Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.
2.           Ira, M. Lapidus. 2000. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
3.           Thomas. W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, Terjemahan (Jakarta: Widjaya, 1981), h. 41-42
4.           [أ] H. R. Luard. Mattei Parisiensis Choronica Majora, Jilid IV, (London: Lpm, 187), h. 343
5.     M. Yusran Asnawi. 1998. Pengantar Studi Penelitian dan Gerakan Pembaharuan Dalam Dunia Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
6.    Harun Nasution. 2003. Pembaharuan dalam Islam (sejarah pemikiran dan gerakan).Jakarta : Bulan Bintang.
7.           Hamka, Sejarah Umat Islam, jilid I-IV, Jakarta: Bulan Bintang.
8.           Ilaihi, Wahyu dan Harjani Hefni.2007.Pengantar Sejarah Dakwah.Jakarta:Kencana.
9.           Anonim, (1996). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung Peroyek Pengadaan Kitab Suci Al-Quran.
10.       http://www.sinergisejarahdakwah.com/
11.       http://www.mofa.gav.sa/
12.       http://www.scribd.com/
13.       http://raniwijayanti123.blogspot.co.id/2014/05/makalah-sejarah-dakwah.html
14.       http://dimasday90muslim.blogspot.co.id/2013/12/perkembangan-islam-dan-pengetahaun-umum.html

15.       ________________________________________
16.       [أ] Thomas. W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, Terjemahan (Jakarta: Widjaya, 1981), h. 41-42
17.      [ب] Abdul Syukur, M.Ag. Sejarah Dakwah Di Dunia Islam. Bandar Lampung: IAIN RIL, 2010 h. 59-60
18.       [ت] H. R. Luard. Mattei Parisiensis Choronica Majora, Jilid IV, (London: Lpm, 187), h. 343

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proklamasi Kemerdekaan RI