Makalah Proklamasi Kemerdekaan RI
Makalah Proklamasi
Kemerdekaan RI
![]() |
id.wikipedia.org |
Disusun Oleh :
Yulia Siti Ambarwati
XI TKJ/29
SMK NEGERI 2 PENGASIH
Jl. Krt Kertodiningrat, Margosari,
Pengasih, Kulon Progo
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga sehingga
penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini di susun untuk mengganti
ketertinggalan mengikuti ujian akhir semester sebab mendapat satgas dari
sekolah, yang berjudul “PROKLAMASI
KEMERDEKAAN RI”
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar
dapat memenuhi tugas
makalah . Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu maupun
memberikan informasi dalam rangka penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga
proposal ini bisa disetujui dan kami bisa merealisasikan penelitian ini
sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.Akhir kata, tak ada gading yang
tak retak. Kami sadar dalam pembuatan proposal ini tentu terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami
harapkan.
Bantul, 04 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................................ 1
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... 3
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Abstrak ...................................................................................................................... 4
B.
Latar Belakang Masalah.............................................................................................. 4
C.
Rumusan Masalah........................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN
1.
Peristiwa Rengasdengklok........................................................................................... 7
2.
Perumusan Naskah Proklamasi.................................................................................... 7
3.
Pembacaan Teks Proklamasi....................................................................................... 8
4.
Isi Teks Proklamasi..................................................................................................... 9
5.
Cara
Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia................................................. 9
6.
Makna Proklamasi Kemerdekaan................................................................................ 11
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................. 12
B.
Saran.......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB I PENDAHULUAN
A. Abstrak
Proklamasi di tunjukkan
kepada dunia luar bahwa kemerdekaan adalah
hak segala bangsa yang tidak bisa diganggu gugat oleh
siapapun. Konsekuensinya dengan proklamasi tersebut , Bangsa Indonesia siap
menghadapi segala kemungkinan nanti yang akan muncul dan mengancam keberadaan
Bangsa Indonesia sebagai Negara yang Merdeka.
Proklamasi merupakan
puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Proklamasi
menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh
dunia, bahwa bangsa Indonesia telah mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri
untuk menggengam seluruh hak kemerdekaan. Momentum yang paling bersejarah bagi
suatu bangsa adalah keberhasilannya melepaskan diri dari keterkaitan dan
penguasaan bangsa lain. Hal ini diwujudkan dengan bentuk mengumandangkan
pernyataan kemerdekaan yang disebar luaskan ke seluruh dunia.
Melalui perjalanan yang
panjang, Bangsa Indonesia mampu mempersiapkan diri untuk mengatur bangsanya
sendiri melalui kemerdekaan. Dengan proklamasi, berarti Bangsa Indonesia
berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa asing, sekaligus
berhasil membuat pemerintahan sendiri.
Sejak mendengar berita
proklamasi, masyarakat Indonesia menyambutnya dengan rasa gembira. Rakyat
meneriakkan pekik kemerdekaan “Merdeka atau Mati” dan “Sekali Merdeka Tetap
Merdeka”. Kegembiraan rakyat ini terjadi tidak hanya di Jakarta, tetapi sampai
juga di luar Jawa bahkan akhirnya rakyat seluruh Indonesia mengetahuinya.
Kemerdekaan yang diperoleh Bangsa Iindoesia bukan karena pemberian bangsa lain,
akan tetapi merupakan jerih payah sendiri. Berkat kegigihan dan keuletan dalam
memnghadapi segala bentuk pemerasan dari penjajah, akhirnya Bangsa Indonesia
bisa MERDEKA.
B. Latar Belakang
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom
dijatuhkan di atas kota
Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan
moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari
kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai,
berganti nama menjadi PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan
keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus
1945, bom atom kedua dijatuhkan
di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah
kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan
Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250
km disebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka
dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang
kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita
lewat radio bahwa Jepang
telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal
Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman
bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan
proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara
kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan
Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah
kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang
anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan
di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan
proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang
besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
Soekarno mengingatkan
Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan
kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah
badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan
'hadiah' dari Jepang.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa
di Indonesia karena
Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir,
Wikana, Darwis, dan Chaerul
Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburuburu. Mereka tidak menginginkan terjadinya
pertumpahan darah pada
saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan
muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan
kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian
Jepang. Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer
Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor
tersebut kosong. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu,
Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam
Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka
dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.
Sepulang
dari Maeda, Soekarno dan Hatta
segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus
keesokan
harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi
Kemerdekaan. Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh
Indonesia makin
memuncak
dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul
10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta
rapat tidak tahu telah terjadi
peristiwa Rengasdengklok.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
peristiwa rengas dengklok terjadi ?
2. Bagaimanakah perumusan naskah Proklamasi ?
3. Bagaimanakah pembacaan teks Proklamasi Itu ?
4. Apa isi teks Proklamasi ?
5. Bagaimana
penyebaran proklamasi Indonesia ?
6. Apa makna proklamasi bagi bangsa Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN
1. Peristiwa Rengasdengklok.
Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh,
Sukarni, dan Wikana yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi
dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka yang tergabung dalam gerakan bawah tanah
kehilangan kesabaran, dan pada dinihari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco
Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno
(bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke
Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.
Tujuannya adalah agar Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang.
Di sini, mereka kembali
meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang, apapun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan
golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo
menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka
diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka
menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo
berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan
kemerdekaan.
Setelah tiba di
Jakarta, mereka pulang ke rumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes
(sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan
setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan
rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat
rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.
2. Perumusan Naskah Proklamasi.
Sekitar pukul 21.00 WIB sudah sampai di Jakarta dan langsung menuju
ke rumah Laksamana Maeda , Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun Teks
Proklamasi. Di tempat kediaman Maeda, teks proklamsi ditulis kalimat pertama
yang berbunyi “ kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
kami” berubah menjadi “ Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia” bersal dari Ahmad Subardjo kalimat ke-2 dari Soekarno berbunyi
“hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan
dengan cara secepat-cepatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya’’ dan
kedua
kalimat ini kemudian di gabungkan oleh Moh.Hatta. Sekarang timbulah
masalah, siapakah yang akan menandatangani naskah proklamasi. Soekarno
menyarankan bahwa yang hadir harus “wakiil-wakil bangsa Indonesia” saran itu
mendapat tantangan dari para pemuda. Ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh
Sayuti Melik atas intruksi Soekarno. Diantaranya :
a. Kata “tempoh” menjadi “tempo”.
b. Kata “wakil-wakil Bangsa Indonesia” menjadi “atas
nama bangsa Indonesia”.
c. Tulisan “Djakarta 17-08-05” menjadi “ Djakarta,
hari 17 boelan 8 tahun 05”.
3. Pembacaan Naskah Proklamasi.
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan
teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini
hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln
Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir.
Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan
Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu
adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya,
17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir
antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.Acara
dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan
disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo,
wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak
dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit.
Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu
oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa
nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh
Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin
menyanyikan lagu Indonesia Raya.[4]. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut
masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. Setelah upacara selesai
berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin
S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat
mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan
Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada
mereka.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar
(UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai
UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia
yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan
dibentuk kemudian. Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik
Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
4. Isi Teks Proklamasi.
a. Naskah Klad è naskah
yang di tulis tangan asli oleh Ir. Soekarno.
b. Naskah Otentik è hasil
ketikan dari Sayuti Melik (atau Sajoeti
Melik), salah seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan
proklamasi.
![]() |
id.wikipedia.org |
5. Cara Penyebaran Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi
sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan
untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan
sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah
daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang,
pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia.
Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini.
Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta
dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu
juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor
Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks
proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia
memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan
tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah
orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita
proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara. Meskipun orang Jepang tersebut
memerintahkan penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan Palenewen
tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan.
Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai
pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan
tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan
sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh
Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei
disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio
Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di
antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar
baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya
berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita
proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir
seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat
berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat
berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers
antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan juga
disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster,
maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan
slogan Respect our Constitution, August 17!(Hormatilah Konstitusi kami tanggal
17 Agustus!) Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan
di luar negeri.
Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan
secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut
ini para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi :
a. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.
b. Sam Ratulangi dari Sulawesi.
c. Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).
d. A. A. Hamidan dari Kalimantan.
6. Makna Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan
oleh Soekarno–Hatta memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah menyatakan kepada
dunia luar maupun kepada bangsa Indonesia sendiri bahwa sejak saat itu Bangsa
Indonesia telah merdeka dan berdaulat, sehingga wajib dihormati oleh
negaranegara lain secara layak sebagai bangsa dan negara yang mempunyai
kedudukan yang sama dan sederajat serta hak dan kewajiban yang sama dengan
bangsa-bangsa lain yang sudah merdeka dalam pergaulan antar bangsa di dalam
hubungan internasional. Sedangkan pernyataan kepada bangsa Indonesia sendiri juga
untuk memberikan dorongan dan rangsangan bagi bangsa Indonesia, bahwa sejak saat
itu bangsa Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat dengan
bangsa-bangsa lain yang sudah merdeka dalam pergaulan dunia, sehingga mempunyai
hak dan kewajiban untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan yang telah
diperoleh dan memperjuangkan tercapainya cita-cita nasional bangsa Indonesia.
Pernyataan merdeka dari bangsa Indonesia juga mempunyai
arti sejak saat itu bangsa Indonesia telah mengambil sikap untuk menentukan
nasib sendiri beserta tanah airnya dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian berarti bahwa bangsa Indonesia akan menyusun negara
sendiri dengan tata aturan sendiri, sehingga pada saat itu telah berdiri Negara
baru, yaitu Negara Indonesia. Dengan dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan
telah menandai berdirinya sebuah negara baru, dan dengan berdirinya negara baru
ini maka sebagai konsekuensinya negara baru ini harus memiliki tata hukum
sendiri untuk mengatur segala kehidupan bernegara di dalam negara baru
tersebut. Sebuah negara baru merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang
bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu
masyarakat (Logemann). Mengatur dan menyelenggarakan sesuatu masyarakat inilah
diperlukan suatu tata aturan kehidupan, yang dengan kata lain disebut pula tata
hukum.
Proklamasi Kemerdekaan yang telah dikumandangkan oleh Soekarno–Hatta
menjadi tonggak bagi berdirinya negara Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan
tersebut menjadi dasar bagi berjalannya kehidupan bernegara bangsa Indonesia.
Oleh karena itulah Proklamasi Kemerdekaan merupakan norma pertama atau norma
dasar atau aturan dasar dari tata hukum Indonesia, sehingga Proklamasi Kemerdekaan
menjadi dasar bagi berlakunya segala macam norma atau aturan atau ketentuan
hukum yang lain-lainnya. Dengan kata lain, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
merupakan norma pertama daripada tata hukum baru, yaitu tata hukum Indonesia.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan
bangsa Indonesia yang sangat mahal harganya. Karena didapatkan melalui
perjuangan yang sangat berat.
2.
Semangat perjuangan bangsa Indonesia harus diteruskan
demi tercapainya Indonesia yang maju, aman dan sejahterah
B. Saran
1.
Pembaca lebih teliti dalam membaca kronologi
proklamasi kemerdekaan
2.
Perjuangan Indonesia harus terus dilanjutkan khususnya
bagi pelajar dibidang pendidikan agar tidak ketinggalan dengan bangsa lain.
3.
Pemimpin negeri ini untuk selalu menanamkan
nilai-nilai kepahlawanan dalam semua aspek pendidikan di Indonesia, serta
melakukan kajian-kajian tentang pembenahan system yang ada sekarang agar
Indonesia kedepannya menjadi lebih baik. Tentu hal ini tidak boleh lepas dari
nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia yang
berbudi luhur.
DAFTAR PUSTAKA
Buku sejarah untuk SMA Kelas IX
Melya Astuti, Ika
(2014), Contoh Makalah
Tentang Makna Proklamasi Dan Konstitusi. Tersedia di :
ikamelyaastuti.blogspot.com/2014/03/contoh-makalah-tentang-makna-proklamasi.html?m=1
Wilber, Adelyn
(2013), Makalah Sejarah
Proklamasi Kemerdekaan. Tersedia di :
adelynwiber.blogspot.com/?m=1
Dinasthi, Juna (2013),
Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Tersedia di :
sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/04/teks-proklamasi-kemerdekaan-indonesia.html?m=1
Author (2011), Sejarah Proklamasi Indonesia. Tersedia di :
http://berbagiilmu.wen.ru/files/menu/proklamasi-kemerdekaan-republik-indonesia.html
Komentar
Posting Komentar